Friday, April 13, 2018

Mengomentari Fisik Orang Lain (Etis kah?)

Mengomentari Fisik Orang Lain



          Artikel Opini kali ini berjudul “Mengomentari Fisik Orang lain.” Tapi saya akan lebih berfokus kepada “Kenapa Orang Tersinggung saat dikomentari soal Fisik mereka?”.

          Sebenernya ini adalah hal yang sangat sangat sederhana dan sangat mudah dipahami, tapi juga Sangat sering tidak dipedulikan oleh orang kecuali saat mereka mengalami sendiri yang namanya dikomentari soal fisiknya.

          Sebelumnya saya mohon maaf karena saya akan memberikan beberapa contoh kasus yang mungkin tidak mengenakan bagi sebagian dari kita, dan saya tidak punya maksud untuk menyinggung siapapun. Hanya bertujuan untuk menjelaskan konsep ketersinggungan seseorang saat dikomentari seputar fisiknya, dan perlukah itu? (Tersinggung dan Mengomentari).

          Oke, contohnya pernah nggak sih denger atau bahkan mengalami dikomentari “hidungmu pesek ya? nggak kayak adikmu.” Dan “Eh kamu kok pendek sih?” atau “Kulitmu kok makin hitam?” dan juga “Kok kamu makin Gendut aja.” Atau “Lu cungkring banget kayak orang cacingan.” Atau “kalau dilihat lihat gigimu ada yang ompong ya?”Atau bahkan kalimatnya dibuat lebih pendek dengan tujuan yang jelas jelas untuk menyinggung, seperti “Dasar pendek.” Atau “heh item.” Atau “Eh Gendut” Dan faktanya semua hal yang disebutkan itu memang benar adanya.

          Lalu kenapa tersinggung? Atau kenapa orang tersebut tidak terima dikatakan begitu walau faktanya memang demikian?

          Ada yang mungkin pernah denger Quotes “jika dia tidak suka mendengar kebenaran yang kamu ucapkan, ia pasti hidup dalam kebohongan selama ini.” Nah, quotes itu ada benernya, TAPI khusus dalam masalah ini itu justru bertolak belakang. Apa menurut anda orang yang anda komentari soal warna kulit, tinggi badan atau berat badanya tidak sadar dengan realita bahwa memang mereka begitu adanya? Tentunya mereka sangat sangat sadar dan tidak membohongi diri sendiri, mereka secara harfiah melihat diri sendiri di depan kaca setiap hari. Nah lalu kenapa mereka marah atau tersinggung saat orang lain mengatakan fakta bahwa mereka seperti itu?

           Pertama, Mereka sangat sadar akan kekurangan fisik mereka, dan mereka tidak menyukainya, mereka bahkan mungkin membencinya. Dan anda secara sengaja mengingatkanya akan kenyataan ‘pahit’ tentang fisik mereka, yang pastinya akan membuat mereka merasa sedih, tidak enak dan bahkan secara langsung menurunkan rasa percaya diri mereka, pastinya hal itu membuat mereka marah karena anda telah menyinggung hal yang sensitive bagi mereka. Misalnnya nih, si A orangnya lebih pendek dari kebanyakan orang, saat kamu mengatakan “Kamu pendek banget ya.” Tentu saja si A selalu sadar bahwa dia lebih pendek dari pada kebanyakan orang, dan kondisi itu untuk si A adalah bagian dari dirinya yang tidak ia sukai, lalu apakah dengan menunjukan fakta tersebut pada si A akan membuatnya merasa lebih baik? Tentu tidak bukan, yang ada hanya akan memancing emosi.

          Kedua, Mereka sadar akan keadaan fisik mereka, mereka bahkan bangga dan menerimanya, tapi Komentar dan nada anda membuatnya terdengar seperti merendahkan. Contohnya saat kamu bertemu teman yang memiliki gaya rambut baru lalu bilang “Potongan rambutmu kok jadi gitu sih?” nah disitu si teman bakal mikir “Hah Emang kenapa?” si teman sedikit terganggu atau bahkan kesal bukan karena menyadari bahwa ia memiliki potongan rambut yang tidak biasa, tapi karena ucapan si teman yang membuat seolah olah gaya rambutnya adalah sesuatu yang rendahan.

          Nah saran saya buat diri sendiri dan teman teman yang mungkin biasa mengomentari fisik orang, lebih baik hindari atau bahkan hentikan perbuatan atau hobi mengomentari fisik orang lain, pertama karena memang itu tidak sopan, kedua “What is the point?” tujuanya buat apa sih? Menunjukan suatu fakta berupa kekurangan atau penampilan fisik pada orang yang sangat3 sadar akan fakta tersebut? yang ada hanya akan membuat orang tersebut terganggu. Dan terakhir cobalah melatih empati dan kebiasaan berpikir sebelum bicara, ‘Perlukah saya mengucapkan hal ini pada dia? Untuk apa?’ dan coba tempatkan diri anda di sudut pandang orang tersebut. ‘kalau saya ompong kira kira kalau dikatain ompong marah nggak ya?’.

          Selanjutnya, Saran buat teman teman yang mudah tersinggung saat fisiknya dikomentari. Jangan keburu marah saat teman anda mengomentari soal fisik mereka, pertama tanyakan motif mereka pada diri sendiri “apakah tujuan mereka untuk menyakiti saya” karena seringnya tidak, kebanyakan dari mereka tidak berniat untuk menyinggung anda, mereka hanya tidak sadar telah menyinggung anda, mungkin kapasitas teman anda dalam berempati hanya sebatas itu, anda harus memaklumi, jadi janganlah keburu menyimpulkan “kamu suka banget ya bikin orang kesal.”


          Semoga artikel opini ini bermanfaat bagi siapapun yang membaca ini. Tuhan menciptakan manusia dengan berbagai macam bentuk fisik, hargailah sesama ciptaan Tuhan.

Kata - Kata Kasar (The Tabooness of Profanity)

"Kok kamu ngomong kasar kayak gitu sih?" "Jaga dong mulutmu!" "Kok kowe misuhan seh?" "Why do you cursed ...